Indonesia Cultural And Art

Indonesia Cultural And Art

CultureIstilah ini diciptakan oleh Richard Hoggart pada tahun 1964 ketika ia mendirikan Birmingham Pusat Studi Kontemporer Budaya atau CCCS. Ia telah menjadi sangat terkait dengan Stuart Hall , yang menggantikan Hoggart sebagai Direktur. George Mason University menawarkan Ph.D. pertama berdiri sendiri dalam kajian budaya di Amerika Serikat. Dari tahun 1970-an dan seterusnya, Karya rintisan Stuart Hall, bersama dengan rekan-rekannya Paul Willis , Dick Hebdige , Tony Jefferson, dan Angela McRobbie , menciptakan sebuah gerakan intelektual internasional. Banyak sarjana studi budaya bekerja Marxis metode analisis, mengeksplorasi hubungan antara bentuk-bentuk budaya ( superstruktur ) dan ekonomi politik ( dasar ).

Ketika berada di lingkungan yang baru, seseorang membutuhkan orang-orang yang bersedia memberikan dukungan sosial. Dukungan sosial meliputi dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental (materials), maupun dukungan informasi. Individu harus berusaha agar di tempat yang baru ini, ia memiliki orang-orang yang dapat memberikan dukungan-dukungan sosial yang diperlukan. Dukungan ini bisa diperoleh melalui orang-orang yang berasal dari satu negara (misalnya ada perkumpulan pelajar Indonesia di Amerika dll.), atau bisa diperoleh dari orang-orang dari lembaga pelayanan (misalnya di gereja biasanya ada divisi pelayanan mahasiswa/mahasiswa asing). Dengan mengikuti organisasi-organisasi tertentu individu bisa membuka community dan persahabatan dengan orang-orang ini yang bisa memberikan dukungan sosial yang diperlukan ( /en/reseources/?id=1445 ).

Seolah sang penyair yang dalam sekian puluh tahun di ranah sastra dan budaya negeri ini, menyuarakan sebuah suara seni yang berinti: perlakukanlah sebuah bahasa dengan kaidahnya, tapi perlakukan pula nalar dalam menangani bahasa. Atau dalam kata-kata yang diringkas: dunia puisi menuntut kecerdasan sang penyair, untuk membuatnya sebagai sebuah bidang di mana ia, dunia puisi itu, bisa menjadi sebidang papan catur dengan pemain catur melangkah dengan langkah-langkah yang ulung. Secara singkat Irwin (2007) menyebutkan bahwa segala bentuk distress psychological maupun fisik yang dialami di lokasi asing disebut sebagai gejala culture shock.

Memiliki tujuan yang jelas akan kedatangan ke negri tersebut. Dengan terus mengingat dan memegang teguh tujuan awal datang ke negara tersebut, individu akan menjadi lebih siap untuk berjuang demi mencapai tujuannya. Hal ini juga akan menolong individu untuk terus memiliki fokus untuk melakukan hal terbaik dan terpenting selama di negri yang baru. Menjaga prioritas akan menolongnya mengatasi culture shock (/sao/college students/). Sanggar Bumi Tarung SBT, didirikan oleh beberapa perupa muda di Yogyakarta pada tahun 1961 di tengah situasi sosial politik Indonesia yang tengah bergelora. Mereka itu adalah Amrus Natalsya, Misbach Tamrin, Ng Sembiring, Isa Hasanda, Kuslan Budiman, Djoko Pekik, Sutopo, Adrianus Gumelar, Sabri Djamal, Suharjiyo Pujanadi, Harmani, Haryatno dll.

Bentuk dan makna yang mengandung langkah-langkah perenang buta, ke dalam dunia pemaknaan yang disusun penyair sebagai dunia yang membatalkan, dunia yang mengaburkan, dunia yang mendalamkan dirinya ke dalam permainan benda-benda kecil yang menghidupkan identitas sang perenang buta. Sehingga pembaca disodori sebuah kompleksitas makna dalam rentetan pertanyaan pada puisi: apa dan mengapa perenang buta itu di sini. Kita bicara soal people culture tatkala membahas resep kue dari nenek, bagaimana merawat bayi dengan membedong”, menaruh gunting dan bangle di bawah bantal bayi (termasuk sapu lidi), dan sejenisnya. Folk culture berkembang turun-temurun hampir tanpa nuansa komersialisasi.

Comments are closed.